Sabtu, 26 April 2014

Maag Tuntas, Liver Bablas



BEBAS, SETELAH 20 THN DIDERA PENYAKIT MAAG

Mengikuti segala kegiatan ekstra kurikuler seperti pramuka memang sangat menyenangkan buat saya, sampai-sampai membuat saya lupa makan. Akibatnya sejak SMA saya sudah menderita penyakit maag, bahkan pernah dirawat di rumah sakit selama satu bulan. Pada waktu itu saya ingat betul saat ujian, dengn sangat terpaksa saya ujian di rumah sakit. Begitulah penyakit maag selalu menganggu perjalanan hidup saya, sehingga obat maag dan makanan kecil selalu saya bawa. Hal ini membuat badan saya terus…. Dan terus bertambah, selain itu efek samping obat selalu mengintai saya. Bisa gawat kan…? Beberapa bulan yang lalu, penyakit maag kembali menyerang. Pada saat itu, persediaan obat sedang kosong, sedangkan serangan maag semakin kuat. Saya ingat kalau ada Fita-Liv, minuman kesehatan yang sangat efektif untuk menggempur telak serangan maag. Memang betul…terbukti setelah minum Fita-Liv, serangan mual, perih dan kembung hanya beberapa saat sudah hilang dan badan kembali terasa segar. Bukan itu saja, setelah rutin minum Fita-Liv 1 sachet/hari, saya tidak perlu khawatir diserang maag lagi.

(Trisnawati, Bandung)

MINUM FITA-LIV, HEPATITIS A KABUR, BELAJARPUN LANCAR
Tepatnya tanggal 22 April 1999 yg lalu, saya berobat ke dokter karena badan terasa lesu, mual, pusing dan mata kuning. Dokter memberi surat pengantar untuk chek up ke laboratorium. Dari hsl pemeriksaan dokter saya dinyatakan menderita Hepatitis A.

Untuk mempercepat proses penyembuhan, selain minum obat dari dokter, saya juga mengkonsumsi 3 sachet Fita-Liv setiap hari. Tgl 29 April, saya periksa lagi ke dokter dengan membawa hasil tes labiratorium. Dokter takjub dengan kemajuan yang saya peroleh dalam waktu 1 minggu, sampai akhirnya ibu saya memperlihatkan Fita-Liv yg saya minum. Menurut dokter baik sekali, dan dianjurkan untuk tetap diminum.

Pemesanan Hub : Drs. H.Makmun Khairani, M.Pd., Psikolog.
Jl. Thamrin 33 Rt. 42 Rw 04 Beruntung Jaya  Km 6,5
Banjarmasin-70248, Hp : 0812 5011 783/ 0511-767 1955




MAAG, PEGAL, NO PROBLEM!

Beberapa tahun ini saya menderita sakit maag dan pegal-pegal. Kalau maagnya kambuh, aduuuh… rasanya mual,pusing, tidak jarang sampai muntah. Bahkan saya pernah beberapa kali muntah di kendaraan umum karena sakit maag saya tiba-tiba kambuh. Setelah periksa ke dokter, saya diberi obat dan disarankan untuk banyak istirahat dan jangan banyak pikiran. Memang setelah itu sembuh, tapi kemudian maag saya kambuh lagi…kambuh lagi.

Suatu hari, teman saya menyarankan saya minum Fita-Liv. Saya langsung minum Fita-Liv 2x1 sachet/hari. Alhamdulillah… satu bulan kemudian nafsu makan saya meningkat, enak tidur dan tidak mudah capek. Yang jelas, saya tidak pernah mual lagi, serta pegal2 di tubuh saya jauh berkurang. Dokter pun menganjurkan saya terus minum Fita-Liv, bahkan dokter tidak memberikan obat lagi.

(Hendah, Bandung)
MINUM FITA-LIV, HEPATITIS A KABUR, BELAJARPUN LANCAR
Tepatnya tanggal 22 April 1999 yg lalu, saya berobat ke dokter karena badan terasa lesu, mual, pusing dan mata kuning. Dokter memberi surat pengantar untuk chek up ke laboratorium. Dari hasil pemeriksaan dokter saya dinyatakan menderita Hepatitis A.

Untuk mempercepat proses penyembuhan, selain minum obat dari dokter, saya juga mengkonsumsi 3 sachet Fita-Liv setiap hari. Tgl 29 April, saya periksa lagi ke dokter dengan membawa hasil tes labiratorium. Dokter takjub dengan kemajuan yang saya peroleh dalam waktu 1 minggu, sampai akhirnya ibu saya memperlihatkan Fita-Liv yg saya minum. Menurut dokter baik sekali, dan dianjurkan untuk tetap diminum.

Pemesanan Hub : Drs. H.Makmun Khairani, M.Pd., Psikolog.
Jl. Thamrin 33 Rt. 42 Rw 04 Beruntung Jaya  Km 6,5
Banjarmasin-70248, Hp : 0812 5011 783/ 0511-767 1955


DENGAN FITA-LIV, PROBLEM MAAG TERATASI
Keluhan saya setiap problema maag datang adalah perih diulu hati, kembung,mual, kadang-kadang muntah. Anehnya, kepala ikut sakit. Kalau sedang kambuh, kepala tersentuh sedikit saja, rasanya sungguh sakit.

Walaupun cicip Fita-Liv pertama kali di TARA Kelapa Gading, begitu sampai dirumah badan terasa jauh lebih segar. Maka saya teruskan mengkonsumsi Fita-Liv…dan apa yang terasa…? Sakit kepala hilang dan problema maag pun lenyap. Buktinya makan sambal pun tidak kambuh.

(Sumadio, Jakarta)

6. Fita-Liv membasmi semua keluhan sakit maag

Lima belas tahun bukan waktu yang singkat bagi saya untuk mengalami penderitaan sakit maag yang luar biasa. Setiap makan obat antibiotik atau obat lain selain obat maag dari dokter, kontan saya merasa mual,perih dan kembung. Pada suatu hari, penyakit maag saya kambuh, bahkan lebih parah dari biasanya, ini akibat salah makan(terlalu makan pedas) sehingga terkena diare berat. Hampir 15 kali saya buang air besar dan muntah.
Apa yang terjadi setelah minum Fita-Liv 3 sachet/hari? Keluhan diare dan muntah-muntah dapat diatasi, selang satu minggu hasilnya sangat menakjubkan, badan yang begitu lemah menjadi segar dan rasa melilit di perutpun hilang. Makan obat dokter? Ah…bukan masalah lagi.

(Hj.Enny A, Bandung)
Pemesanan Hub : Drs. H.Makmun Khairani, M.Pd., Psikolog.
Jl. Thamrin 33 Rt. 42 Rw 04 Beruntung Jaya  Km 6,5
Banjarmasin-70248, Hp : 0812 5011 783/ 0511-767 1955

BEBAS, SETELAH 20 THN DIDERA PENYAKIT MAAG

Mengikuti segala kegiatan ekstra kurikuler seperti pramuka memang sangat menyenangkan buat saya, sampai-sampai membuat saya lupa makan. Akibatnya sejak SMA saya sudah menderita penyakit maag, bahkan pernah dirawat di rumah sakit selama satu bulan. Pada waktu itu saya ingat betul saat ujian, dengn sangat terpaksa saya ujian di rumah sakit. Begitulah penyakit maag selalu menganggu perjalanan hidup saya, sehingga obat maag dan makanan kecil selalu saya bawa. Hal ini membuat badan saya terus…. Dan terus bertambah, selain itu efek samping obat selalu mengintai saya. Bisa gawat kan…? Beberapa bulan yang lalu, penyakit maag kembali menyerang. Pada saat itu, persediaan obat sedang kosong, sedangkan serangan maag semakin kuat. Saya ingat kalau ada Fita-Liv, minuman kesehatan yang sangat efektif untuk menggempur telak serangan maag. Memang betul…terbukti setelah minum Fita-Liv, serangan mual, perih dan kembung hanya beberapa saat sudah hilang dan badan kembali terasa segar. Bukan itu saja, setelah rutin minum Fita-Liv 1 sachet/hari, saya tidak perlu khawatir diserang maag lagi.

(Trisnawati, Bandung)
MINUM FITA-LIV, HEPATITIS A KABUR, BELAJARPUN LANCAR
Tepatnya tanggal 22 April 1999 yg lalu, saya berobat ke dokter karena badan terasa lesu, mual, pusing dan mata kuning. Dokter memberi surat pengantar untuk chek up ke laboratorium. Dari hsl pemeriksaan dokter saya dinyatakan menderita Hepatitis A.

Untuk mempercepat proses penyembuhan, selain minum obat dari dokter, saya juga mengkonsumsi 3 sachet Fita-Liv setiap hari. Tgl 29 April, saya periksa lagi ke dokter dengan membawa hasil tes labiratorium. Dokter takjub dengan kemajuan yang saya peroleh dalam waktu 1 minggu, sampai akhirnya ibu saya memperlihatkan Fita-Liv yg saya minum. Menurut dokter baik sekali, dan dianjurkan untuk tetap diminum.
Pemesanan Hub : Drs. H.Makmun Khairani, M.Pd., Psikolog.
Jl. Thamrin 33 Rt. 42 Rw 04 Beruntung Jaya  Km 6,5
Banjarmasin-70248, Hp : 0812 5011 783/ 0511-767 1955



                               
MAAG,PEGAL,NO PROBLEM!

Beberapa tahun ini saya menderita sakit maag dan pegal-pegal. Kalau maagnya kambuh, aduuuh… rasanya mual,pusing, tidak jarang sampai muntah. Bahkan saya pernah beberapa kali muntah di kendaraan umum karena sakit maag saya tiba-tiba kambuh. Setelah periksa ke dokter, saya diberi obat dan disarankan untuk banyak istirahat dan jangan banyak pikiran. Memang setelah itu sembuh, tapi kemudian maag saya kambuh lagi…kambuh lagi.

Suatu hari, teman saya menyarankan saya minum Fita-Liv. Saya langsung minum Fita-Liv 2x1 sachet/hari. Alhamdulillah… satu bulan kemudian nafsu makan saya meningkat, enak tidur dan tidak mudah capek. Yang jelas, saya tidak pernah mual lagi, serta pegal2 di tubuh saya jauh berkurang. Dokter pun menganjurkan saya terus minum Fita-Liv, bahkan dokter tidak memberikan obat lagi.

(Hendah, Bandung)


MINUM FITA-LIV, HEPATITIS A KABUR, BELAJARPUN LANCAR

Tepatnya tanggal 22 April 1999 yg lalu, saya berobat ke dokter karena badan terasa lesu, mual, pusing dan mata kuning. Dokter memberi surat pengantar untuk chek up ke laboratorium. Dari hsl pemeriksaan dokter saya dinyatakan menderita Hepatitis A.

Untuk mempercepat proses penyembuhan, selain minum obat dari dokter, saya juga mengkonsumsi 3 sachet Fita-Liv setiap hari. Tgl 29 April, saya periksa lagi ke dokter dengan membawa hasil tes labiratorium. Dokter takjub dengan kemajuan yang saya peroleh dalam waktu 1 minggu, sampai akhirnya ibu saya memperlihatkan Fita-Liv yg saya minum. Menurut dokter baik sekali, dan dianjurkan untuk tetap diminum.

Pemesanan Hub : Drs. H.Makmun Khairani, M.Pd., Psikolog.
Jl. Thamrin 33 Rt. 42 Rw 04 Beruntung Jaya  Km 6,5
Banjarmasin-70248, Hp : 0812 5011 783/ 0511-767 1955

Sabtu, 21 Desember 2013

Pencernaan dan Liver Sehat



BEBAS, SETELAH 20 THN DIDERA PENYAKIT MAAG

Mengikuti segala kegiatan ekstra kurikuler seperti pramuka memang sangat menyenangkan buat saya, sampai-sampai membuat saya lupa makan. Akibatnya sejak SMA saya sudah menderita penyakit maag, bahkan pernah dirawat di rumah sakit selama satu bulan. Pada waktu itu saya ingat betul saat ujian, dengn sangat terpaksa saya ujian di rumah sakit. Begitulah penyakit maag selalu menganggu perjalanan hidup saya, sehingga obat maag dan makanan kecil selalu saya bawa. Hal ini membuat badan saya terus…. Dan terus bertambah, selain itu efek samping obat selalu mengintai saya. Bisa gawat kan…? Beberapa bulan yang lalu, penyakit maag kembali menyerang. Pada saat itu, persediaan obat sedang kosong, sedangkan serangan maag semakin kuat. Saya ingat kalau ada Fita-Liv, minuman kesehatan yang sangat efektif untuk menggempur telak serangan maag. Memang betul…terbukti setelah minum Fita-Liv, serangan mual, perih dan kembung hanya beberapa saat sudah hilang dan badan kembali terasa segar. Bukan itu saja, setelah rutin minum Fita-Liv 1 sachet/hari, saya tidak perlu khawatir diserang maag lagi.

(Trisnawati, Bandung)

MINUM FITA-LIV, HEPATITIS A KABUR, BELAJARPUN LANCAR
Tepatnya tanggal 22 April 1999 yg lalu, saya berobat ke dokter karena badan terasa lesu, mual, pusing dan mata kuning. Dokter memberi surat pengantar untuk chek up ke laboratorium. Dari hsl pemeriksaan dokter saya dinyatakan menderita Hepatitis A.

Untuk mempercepat proses penyembuhan, selain minum obat dari dokter, saya juga mengkonsumsi 3 sachet Fita-Liv setiap hari. Tgl 29 April, saya periksa lagi ke dokter dengan membawa hasil tes labiratorium. Dokter takjub dengan kemajuan yang saya peroleh dalam waktu 1 minggu, sampai akhirnya ibu saya memperlihatkan Fita-Liv yg saya minum. Menurut dokter baik sekali, dan dianjurkan untuk tetap diminum.

Pemesanan Hub : Drs. H.Makmun Khairani, M.Pd., Psikolog.
Jl. Thamrin 33 Rt. 42 Rw 04 Beruntung Jaya  Km 6,5
Banjarmasin-70248, Hp : 0812 5011 783/ 0511-767 1955




MAAG, PEGAL, NO PROBLEM!

Beberapa tahun ini saya menderita sakit maag dan pegal-pegal. Kalau maagnya kambuh, aduuuh… rasanya mual,pusing, tidak jarang sampai muntah. Bahkan saya pernah beberapa kali muntah di kendaraan umum karena sakit maag saya tiba-tiba kambuh. Setelah periksa ke dokter, saya diberi obat dan disarankan untuk banyak istirahat dan jangan banyak pikiran. Memang setelah itu sembuh, tapi kemudian maag saya kambuh lagi…kambuh lagi.

Suatu hari, teman saya menyarankan saya minum Fita-Liv. Saya langsung minum Fita-Liv 2x1 sachet/hari. Alhamdulillah… satu bulan kemudian nafsu makan saya meningkat, enak tidur dan tidak mudah capek. Yang jelas, saya tidak pernah mual lagi, serta pegal2 di tubuh saya jauh berkurang. Dokter pun menganjurkan saya terus minum Fita-Liv, bahkan dokter tidak memberikan obat lagi.

(Hendah, Bandung)
MINUM FITA-LIV, HEPATITIS A KABUR, BELAJARPUN LANCAR
Tepatnya tanggal 22 April 1999 yg lalu, saya berobat ke dokter karena badan terasa lesu, mual, pusing dan mata kuning. Dokter memberi surat pengantar untuk chek up ke laboratorium. Dari hasil pemeriksaan dokter saya dinyatakan menderita Hepatitis A.

Untuk mempercepat proses penyembuhan, selain minum obat dari dokter, saya juga mengkonsumsi 3 sachet Fita-Liv setiap hari. Tgl 29 April, saya periksa lagi ke dokter dengan membawa hasil tes labiratorium. Dokter takjub dengan kemajuan yang saya peroleh dalam waktu 1 minggu, sampai akhirnya ibu saya memperlihatkan Fita-Liv yg saya minum. Menurut dokter baik sekali, dan dianjurkan untuk tetap diminum.

Pemesanan Hub : Drs. H.Makmun Khairani, M.Pd., Psikolog.
Jl. Thamrin 33 Rt. 42 Rw 04 Beruntung Jaya  Km 6,5
Banjarmasin-70248, Hp : 0812 5011 783/ 0511-767 1955




Selasa, 18 Januari 2011

Memahami perilaku, Mendekati Jiwa

        "Aduh.... susah, dia tidak bisa dipercaya" " Sulit ditebak, apa maunya?". Begitulah sebagian ungkapan orang ketika mencoba memahami orang lain. Memang yang mau dipahami setiap orang, adalah jiwa orang lain, tetapi tentu sulit, karena yang tahu tentang jiwa orang adalah orang itu sendiri, dan tentu saja juga, Tuhannya.. Bahkan tak jarang,  orang tidak memahami secara baik jiwanya sendiri, sehingga memerlukan orang lain untuk curhat, atau konselor untuk konsultasi. Lalu, bagaimana caranya memahami jiwa orang lain? Jiwa itu abstrak, tak terjamah alat indera, lalu ? Ya... melalui perilakunya. Meskipun harus disadari, tidak semua perilaku merupakan gejala jiwa yang sebenarnya, misalnya yang terjadi pada orang munafik, lain dimulut lain di hati.
       Perilaku dapat diukur, dapat diobservasi, bisa diteliti melalui percobaan. Bagaimana mengukurnya ? Nah, itulah yang dikenal oleh masyarakat dengan istilah "psikotes" yairtu kegiatan pemeriksaan psikologi dengan menggunakan alat-alat tes atau sarana pengukuran yang sudah melalui penelitian mendalam. Dari hasil pengukuran psikologis ini diketahui kecerdasan intelektual orang, yang biasa dikenal dengan IQ (Inteligence Qoutien), tipologi kepribadian, misalanya ada yang disebut introvert (pendiam), ekstravert (ceria), dan lain sebagainya. Pokoknya banyak hal yang "tersimpan" dalam diri seseorang dicoba dibuka melalui psikotes, sehingga terbaca bagaimana: bakat, minat, semangat kerja, ketekunan, kecenderungan kejujurannya, motivasi, keuletan/ketekunan dan lain sebagainya.
       Apakah bisa perilaku dikenali tanpa melalui peralatan tes? Tentu bisa, cuma memerlukan ketajaman observasi, kedalaman pengetahuan tentang berbagai indikasi perilaku dan maknanya, dan.... sangat ditentukan oleh jam terbang dalam pengenalan terhadap perilaku. Artinya semakin sering pengenalannya terhadap berbagai perilaku, maka semakin mudah ia mengenali dan memahami perilaku orang lain. Dan diharapkan semakin paham tentang perilaku seseorang, maka semakin dekat pula jiwanya terhadap orang yang bersangkutan. Dari sinilah sumber tumbuhnya saling pengertian, saling toleransi, saling berempati, berbagi rasa, merajut hubungan jiwa.
       Berkaca dari berbagai peristiwa kehidupan, baik dalam keluarga, tetangga, di sekolah, masyarakat luas, dan sebagainya, yang intinya saling bertengkar, caci maki, dendam, membenci, bermusuhan, bercerai,  maka sumbernya dan kuncinya cuma satu yaitu pemahaman perilaku. Bila orang mau sabar belajar memahami perilaku orang, yang berarti juga memahami "isi" jiwa orang itu, maka rasanya tak perlu lagi ada kemarahan, kebencian, yang ada harusnya saling mencinta, memaafkan, dan jalinan kasih tanpa batas.
      Bisakah dunia ini semakin damai ? Ya, belajarlah memahami perilaku orang !.

psikologi-ku: Memahami anak, Menyuruh tanpa memaksa

psikologi-ku: Memahami anak, Menyuruh tanpa memaksa: "' Ah mana mungkin, disuruh dengan paksa saja, tidak mau belajar, apalagi kalau tanpa dipaksa, mana mau ia bela..."

psikologi-ku: Antara Fakta dan Dusta, ada Realita

psikologi-ku: Antara Fakta dan Dusta, ada Realita: " 'Seminar paling heboh tahun ini, membuka habis rahasia menjadi kaya'. dem..."

Senin, 17 Januari 2011

Selasa, 11 Januari 2011

Antara Fakta dan Dusta, ada Realita

            "Seminar paling heboh tahun ini, membuka habis rahasia menjadi kaya". demikian bunyi sebuah iklan tentang suatu seminar di sebuah hotel berbintang. Malam itu, aku menyaksikan, ruangan seminar penuh, tua muda, laki-wanita, sendirian atau berpasangan, semua serius mendengarkan "sang tokoh" bercerita tentang "diri"nya, bagaimana bisa kaya dan sukses. Banyak tawa dan canda, jok-jok jenaka dilempar, disambut gelak ketawa, seakan mereka lupa, mereka bayar, mereka duduk, mereka tertawa, dan........mana hebohnya ? Mana rahasia menjadi kaya ?, Ah, akupun tak tahu, tapi inilah realita.
            Sebuah promosi memang menyajikan fakta yang ditawarkan, baik benda maupun jasa, tetapi sulit berkelit bagi si pembuat iklan atau si pemesan iklan, untuk selalu menyertakan dusta, minimal menyelipkan kata bermakna ganda, sehingga persepsi orang bisa digiring sesuai dengan kehendak si pembuat atau si pemesan iklan. Yah..... inilah sebagian dari realita dalam dunia bisnis, antara fakta dan dusta, terkadang sulit dipilah secara nyata. Tapi...... itu belum apa-apa, dalam renungan aku tertegun, ternyata hampir semua pojok kehidupan, perilaku dusta sudah merajalela, bahkan ada yang mengatakan, dusta sudah membudaya, benarkah ? Coba sebentar kita melihat fakta dalam dunia pendidikan, apakah di sana juga ada dusta ?
        Semua tahu dan menyadari bahwa pendidikan bertujuan ingin mengantarkan peserta didik, menjadi lebih terdidik, lebih cerdas dalam berpikir, lebih luas wawasan pengetahuan dan pengalaman, lebih dewasa dalam bersikap, lebih bertanggungjawab dalam bertindak, dan lebih-lebih yang lainnya. Pokoknya, pendidikan berusaha ingin merubah perilaku dan kemampuan nalar peserta didik menjadi lebih berkualitas. Apakah tujuan ini tercapai ? Ya..... sebagian, sekian percent, mungkin sudah atau akan menjadi realita, sedangkan sebagian yang lain, seberapa percent yang lain, masih perlu dipertanyakan realitanya. Mengapa ? Ah, rumit jawabannya, karena kompleks penyebabnya. Lalu bagaimana ? Mari kita lihat fakta-fakata yang sudah jadi realita.
        Sebagian realita bercerita, bahwa ketika peserta didik mengikuti ujian, persiapan mereka cukup instan,  cukup hanya belajar semalam, dengan SKS, sistem kebut semalam. Sebagian lagi. tak perlu susah belajar, santai saja, yang penting sudah siap bahan "contekan" dengan berbagai teknik canggih, atau bergeriliya mencari bocoran soal. Dan sebagian lainnya lagi, menyiapakan setoran "premi"  ke yang berwenang agar dapat jaminan nilai lulus. Bagaimana pula ketika mengerjakan tugas ?,membuat skripsi, tesis, desertasi ? perilaku fotocopy, copy paste, menjiplak, mendown load di internet,  ah......terlalu banyak fakta yang berselimut dusta.  Dan ini terjadi hampi r di semua jenjang pendidikan, dari tingkat paling dasar, hingga program Doktor. Bukankah sudah teersebar berita ada Doktor yang ternyata plagiator ?  Bisakah perilaku demikian ini membuahkan generasi cerdas dan penuh berkah untuk sesama ?  Tanya ini, tak perlu jawab,cukup realita yang berbicara. Apakah semua pesetrta didik  begitu ? Tentu saja tidak. Masih ada, entah masih banyak atau segelintir, peserta didik yang tetap tegak berdiri dalam kejujuran, ketekunan, dan penuh tanggungjawab terhadap perkembangan dirinya. 
        Lalu, bagaimana pula dengan para pendidiknya ? Apakah mereka semua pejuang kejujuran ? Apakah mereka contoh teladan ? Sebagian, entah besar atau kecil, mungkin ya, mereka pejuang pendidikan tulen. Sedangkan sebagian yang lain, mungkin sudah biasa bermain dengan aneka macam dusta. Ketika mereka berusaha untuk memenuhi persyaratan angka kredit untuk kenaikan pangkat, bagaimana mereka menghadir data ?  Adakah dusta di sana ? Ketika mereka memenuhi persyaratan sertifikasi, adakah fakta yang tersaji dalam dusta ? Pertanyaan ini juga tak usah dijawab, cukup lihat realita yang ada.
        Lalu, bagaimana mungkin kita berharap berkah dari Tuhan, kalau do'a yang kita panjatkan selalu berpadu dengan perilku dusta yang sangat dimurkaiNya. 
         Solusinya, ? Taubat......taubat nasuha, mengakui salah, dan berjanji tak akan berdusta lagi. Kita kibarkan bendera bertuliskan : " Mulai hari ini, tiada dusta lagi di antara kita ".